Kau begitu sempurna...
Dimataku begitu
indah...
Kau membuat diriku
akan selalu memujamu....
Penggalan lagu andra
& the backbone yang lagi asyik2nya ku dengar di radio,dan tiba-tiba lily
masuk berteriak-teriak laksana tarzan.
“mbak....di cariin
tuh...”teriaknya dari luar pintu,karena pintu kamar aku kunci.Akupun bergegas
keluar menemui lily.
“ada apa sih
ly...”ucapku sedikit kesal.Lily Cuma cengengesan.
“alah...mbak santi
tu...dicariin fans mu itu lo...”ucap lily menggoda dengan logat
jawanya.
Huh,pasti pengamen itu.Akupun segera mengambil receh yang memang selalu
aku sisihkan di toples khusus receh.Akupun segera menuju ruang depan,lily
mengikutiku dari belakang.Terdengar lagu melly yang judulnya "jika" dari suara
pengamen itu.Sudah seminggu ini hari-hariku jadi sedikit terganggu.Setiap sore
hari adalah waktuku santai-santai setelah pulang dari kerja.Tapi sejak seminggu
ini dan hampir setiap jam 5 sore.Pengamen itu selalu datang.Dan anehnya lagi dia
tidak akan berhenti kalau aku belum keluar memberinya uang.Bahkan dia rela
menyanyikan sampai 7 lagu menungguku keluar dari pintu gerbang kost.
Rese juga
tuh pengamen.
“sore...santi..”ucapnya
dengan cengar-cengir setelah menerima uang receh dariku.Lily hanya cekikikan
waktu aku di goda lagi olehnya.
“maaf ya santi...pasti
kamu nunggu saya lama sekali.”ucapnya kepedean.
“iih..geer banget kamu
yah...”ucapku sedikit marah kemudian ngeloyor masuk ke dalam rumah.Lily malah
lagi asyik ngobrol dengan pengamen itu.Akupun melanjutkan lagi aktivitasku
yeah...mendengarkan siaran radio favoritku.Akupun mengambil foto Mas Doni di meja
belajar samping kasurku.Sudah 2 tahun dia meninggal.Disitu juga ada gambarku
bersama mas doni waktu kita hiking bareng.Betapa terpukulnya aku waktu
mendengar mas doni mengalami kecelakaan pesawat saat dia mau melanjutkan
sekolahnya di singapura.Saat itu aku masih tinggal di jakarta.Padahal mas doni
janji akan melamarku saat dia selesaikan kuliahnya.Setelah peristiwa itu aku
dikirim ke jogja sama bapak ibu untuk meneruskan kuliah.Aku tahu mereka
berusaha membuatku melupakan mas doni.Tapi,aku akan selalu mengingatnya.Dia
tidak akan pernah tergantikan oleh siapa pun.
Aku melirik pengamen
itu lewat celah jendela.Sepertinya dia lagi asyik ngobrol-ngobrol dengan
lily,astaga...dia melambaikan tangannya ke arahku.Apa dia tahu kalau aku
mengintip mereka.Akupun cepat-cepat menutup jendela.Merebahkan badanku,sambil
membaca teenlit yang tadi aku beli di gramedia.Grace teman satu kostku
tiba-tiba nyelonong masuk ke kamarku untuk meminjam komputer karena laptopnya
agak error.Katanya dia ada tugas dari dosen dan besok pagi harus di
kumpulkan.Grace berasal dari medan.Wajahnya cantik,dengan rambut ala bob dengan
kulit putih bersih.Setiap malam minggu dia selalu pergi bersama pacarnya hanya
untuk sekedar jalan bareng.Pernah dia mengajakku jalan bertiga mungkin grace
kasian karena selama ini aku jarang keluar seperti teman2 kosku lainnya.2 tahun
disini aku hanya pernah ke malioboro itu saja hanya untuk membeli oleh-oleh
kalau aku mudik lebaran karena bapak dan ibu senang dengan batik khas jogja.
“siapa sih san...yang
ngobrol sama lily?”tanya grace padaku.
“oh...dia...pengamen..”
“iya dia fansnya mbak
santi grace....”ucap lily nyelonong dan langsung memotong pembicaraanku.
“huss...sembarangan
kamu...”ucapku menghardik lily.
“loh..bener to
mbak...aku nggak bohong...”ucap lily membela diri.Kemudian dia duduk
disampingku.
“ya ampun
santi...ternyata kamu ada fans juga ternyata.Tapi kalau aku lhat dia oke
lo.Biasanya pengamen itu kan agak kucel,kumel,pokoknya nggak bersih lah
bajunya.Tapi dia sepatunya aja bermerk harga 400ribuan trus mana ada pengamen
yang pake baju seharga 200 ribuan merknya aja rusty.
“betul itu
grace...tadi aku sempat ngobrol2 namanya Adit.kayaknya grace adit itu suka sama
mbk santi lo.”ucap lily pada grace.Aku menimpuk grace pake bantal love.
“Aauw....cie...malu tuh
grace.Soalnya kan santi nggak nyangka dia punya fans.Janaka ku aja kalah sama
adit”ucap lily meledekku.
“ya udah ambil sono
ly...aku juga ga respect sama pengamen kayak dia.”ucapku sedikit gusar.Grace
dan lily hanya tertawa melihatku ngambek.
“jangan marah dong
santi...Aku tahu kamu masih mencintai mas donimu itu.Sampai kapan kamu mau
menutup diri seperti itu.Itu semua takdir san”ucap grace sambil mengetik,aku
hanya merenung.Iya,perkataan grace ada benarnya juga.Saat ini umurku sudah 22
tahun.dan aku kerja part time di sebuah butik di daerah gejayan sana.aku
sengaja menyibukkan diriku untuk bkerja.ya lumayan gajinya bisa buat beli keperluan kuliah.
“mbak santi...benar
itu kata grace.”ucap lily menyadarkanku dari lamunan.Aku hanya mengangguk,tapi
bukan berarti aku harus dengan si pengamen itu kan.Akupun beranjak keluar untuk
membeli gorengan dekat perempatan jalan sana dengan meminjam motor mio hitam
milik lily.Perutku memang laper sekali.Aku membeli gorengan 10 biji yah lumayan
lah buat lauk nanti.maklum anak kost.Semuanya harus serba ngirit dan
prihatin.Jangan sampai membuat orangtua khawatir.
Setelah sampai di
tempat lek pardi nama penjual gorengan langgananku.Akupun menyalakan motor
untuk kembali ke kost.Dan saat di tikungan tiba-tiba keseimbanganku sedikit
oleng karena aku mengerem terlalu kuat hingga motornya dan akupun
terjatuh.langsung saja orang-orang di sekitarku sigap dan menolongku.Saat
seseorang memegang pundakku dan menanyakan keadaanku”kamu nggak apa-apa kan
santi”tanyanya.dan terkejutnya aku saat dia begitu panik dan langsung
menggendongku karena dia tahu aku nggak mungkin mengendarai motor karena kakiku
berdarah.Ternyata dia adalah adit si pengamen itu.Aku meronta-ronta minta dia
melepaskanku.Tapi dia diam saja dan terus meneruskan langkahnya.aku memukul
bahunya supaya dia berhenti menggendongku.aku malu sekali saat orang-orang
memandangku dengan senyum yang aneh.ya,aku tahu mereka menertawakanku yang
bergelantungan kayak monyet pada pria yang nggak ku kenal.
“kamu jangan seperti
itu..”ucapnya lembut.
“siapa sih
kamu???”teriakku marah.
“aku adalah orang yang
mengagumimu.Aku adalah orang yang rela menunggumu pulang hanya untuk
menyanyikan lagu buat kamu.”ucap si adit gombal.
“cih...pengamen kayak
kamu memang norak...kampungan.”ucapku sadis.
“sadis...tapi kamu
rela kan turun hanya untuk memberikan receh buat aku???”ucapnya men-skak ku.
“ya iyalah...kamu kan
nggak minggat kalau aku belum kasih receh.Mau kamu apa sih???”tanyaku
gusar.tapi aku masih saja nyaman dalam gendongan pria ini.
“mau aku...aku Cuma
pengen mengenal kamu aja.”ucapnya singkat.
“maap aja ya..aku
nggak level sama kamu.kamu itu Cuma pengamen.”ucapku tambah sadis.dia hanya
tersenyum mendengar ucapanku.Dia menurunkanku akhirnya di pintu gerbang.Lily
langsung datang menyambut ku.
“cie...mesra banget
nih...”ledeknya.aku tersenyum kecut.
“jangan kampungan deh
ly...liat nih aku jatuh...”kataku sambil menunjukkan lututku yang
lecet-lecet.Lily terkejut.
“ya ampun mbak
santi..motor aku nggak apa2 kan???’’tanyanya,aku melotot ke arah lily.Si
pengamen itu hanya tertawa mendengar pertanyaan lily.
“lily..aku yang sakit
malah motor yang di tanyain”kataku sedikit kesal pada lily.
“tenang aja ly..motor
kamu sedang di bawa ke bengkel langgananku.temenku yang bawa tadi”ucap si
pengamen itu.
“Eh..ati2 ly...nanti
motor kamu di jual kalu udah beres.’ucapku sengaja biar si pengamen itu
dongkol.tapi bukannya marah malah senyum2 aja bersama lily.
“masuk dulu mas
adit...”ucap lily.
“lily...siapa yang
suruh kamu bawa dia masuk..”hardikku.
“ya ampun mbak...nggak
ada terima kasihnya sedikitpun.Mbak kan udah di tolong sama dia”ucap lily
sewot,aku jadi heran kok lily malah sewot sih.aku pun nggak ambil
pusing.Kemudian aku masuk ke dalam dengan langkah agak tertatih.
“udah...cuekin
aja...masuk yuk”ajak lily kepada adit.
“sorry deh
ly...kayaknya waktunya kurang tepat aja kapan-kapan aja deh..rahasiain aja ya
kalau sebenarnya aku bukan pengamen”ucap adit bisik2.lily mengangguk sambil
mengacungkan jempol tangannya.Kemudian adit pun berlalu meninggalkan kost lily.
Sementara itu pada
malam hari aku masih duduk sambil nonton tv di kamar.Nonton acara opera van
java favoritku.Tapi aku masih perih kakiku jika di gerakkan kesana
kemari.Terngiang-ngiang ucapan adit,
“siapa sih kamu???”teriakku marah.
“aku adalah orang yang mengagumimu.Aku adalah
orang yang rela menunggumu pulang hanya untuk menyanyikan lagu buat kamu.”ucap
si adit gombal.
“cih...pengamen kayak kamu memang
norak...kampungan.”ucapku sadis.
“sadis...tapi kamu rela kan turun hanya untuk
memberikan receh buat aku???”ucapnya men-skak ku.
“ya iyalah...kamu kan nggak minggat kalau aku
belum kasih receh.Mau kamu apa sih???”tanyaku gusar.tapi aku masih saja nyaman
dalam gendongan pria ini.
“mau aku...aku Cuma pengen mengenal kamu
aja.”ucapnya singkat
Apa maksudnya sih tu
orang.Dasar kurang kerjaan.umpatku dalam hati sambil terus memegangi kakiku
yang masih sedikit perih.Yah,motor lily rusak aku jadi nggak enak sama lily
trus aku besok kerja pake apa nih.mana kalau naik angkutan umum musti jalan
dulu lagi.Ya Allah,kenapa semuanya jadi kayak gini sih.terlintas bayangan adit
di kepalaku.
“kenapa mesti wajah
dia sih yang muncul???apa nggak ada wajah yang lebih oke selain adit si
pengamen tengil itu”ucapku bicara sendiri.
Tapi perkataan grace
benar juga.Tampang adit nggak kayak pengamat.Malah lebih mirip anak
kampus.Wajahnya ternyata oke juga.kulitnya aja bersih dia.tapi nggak berarti
aku dekil loh.Tapi kenapa Cuma aku yang dia tungguin.Padahal penghuni kost ini
kebanyakan cantik atau diatas rata2 lah.Lily,grace,Sasha,memey.sedangkan aku
memang sih nggak secantik mereka.Tapi di kampus aku juga nggak kalah keren dari
mereka minimal ada 3 cowok yang pernah nembak aku tapi aku tolak semua karena
aku masih mencintai mas doni.Huh,kok aku malah mikirin si pengamen tapi ku akui
sekarang oke itu sih.
Esok harinya aku
bersiap-siap berangkat kerja jam 9 pagi.Selama sebulan ini aku memang nggak ada
kuliah karena liburan semesteran.aku menuruni tangga dengan agak perlahan.
“mbak santi nggak
apa2?”tanya lily.aku menggeleng.
“minta ijin aja san..”bujuk
grace.aku juga menggeleng.
“santi...ada tamu
nih...”teriak memey.
“ya mey...”balasku tak
kalah nyaringnya.akupun berpapasan memey di ruang depan.
“cowok kamu ya
san?”tanya memey.Aku mengerutkan dahi.
“cowok...”ucapku agak
bingung.aku bergegas ke depan.Melihat si pengamen atau si adit-adit itu duduk
manis menghadap depan.
“ck....ngapain
kamu”tanyaku judes.
“mau nganterin
kamu...”ucap adit enteng.
“idih...kamu tukang
ojek???rasa-rasanya kemarin aku liat kamu masih wujud pengamen sekarang sudah
wujud tukang ojek.”ejekku sambil melangkah keluar gerbang.Tapi sialnya aku
malah terpeleset.Dan adit langsung sigap menolongku.Sejenak aku memandang
matanya.Begitu juga dia memandangku.Hatiku berdebar-debar.Kapan terakhir kali
aku merasakan seperti ini.sepertinya sudah lama sekali.Akupun melengos,dan
adith membantuku berdiri.
“makasih....”ucapku
pendek.
Adit langsung
nenstarter motornya matic.Dia mempersilahkan aku naik.Tapi aku menolaknya dan
berjalan menjauhinya.tapi dia tetap menyalakan mesinnya secara pelan-pelan dan
mengendarai di sampingku.Melihatku berjalan dengan agak kesusahan akhirnya dia
memberhentikan motornya tepat di depanku.
“santi...aku mohon naiklah...”ucap
adit.
“nggak mau...Aku nggak
kenal kamu ya...jangan macam-macam”ancamku.
“oke...kita
kenalan...namaku adit...kamu santi kan”ucapnya sambil mengulurkan tangannya di
depanku.aku menangkis tangannya.
“huh..nggak
lucu!!!”kataku marah.
“santi... mataku nggak bisa melihat makhuk terindah seperti
kamu jalan terseok-seok seperti itu.Hatiku perih melihatnya”ucap adit.Aku
terdiam dengan penuturan adit.Bahkan aku belum pernah mendengar mas doni
berbicara seperti itu.
“udah deh...nggak usah
sok kenal gitu...”ucapku jutek.Adit mencengkeram lenganku,aku agk ketakutan
dengan tatapan matanya.dia menuntunku ke boncengan motornya.Akhirnya aku
menurut aja.Ya walau dengan perasaan agak sebel.
“jangan jutek gitu
dong...sayang kan punya wajah semanis itu tapi dipasang muka jutek.Pokoknya
selama kamu belum sembuh.aku akan antar jemput kamu.”ucap adit.aku mencubit
badannya.
“aaw....sekarang udah
berani main cubit ya...”ucapnya menggoda sambil tertawa,aku mendengus sebal.
“emang kamu siapa
sih...sok banget antar jemput aku,aku nggak mau ya orang ngira kita ada
hubungan padahal kenal aja.Ok aku setuju tapi aku nggak mau gratis.Aku tetep
bayar kayak tukang ojek itu”lanjutku.Dia mengangguk senang.Tak lama kemudian
aku sudah sampai di depan butik tempat aku kerja.Dan dia melemparkan senyum
khasnya sambil berteriak
”Daagh...santi.”teriaknya.Dasar kampungan,sungutku.
Baru masuk ruang depan
aja udah di godain banyak orang,
“duile..santi...pacarmu
baru nie ye...”ledek aga partnerku.Dan tak lupa pak sumoyo satpam di butik
tempat ku bekerja,juga meledekku.
“pacarmu bagus ngono
nduk...”ucap pak sumoyo.
“pacar....pacar....sopo
pacar...”ucapku kesal.
“alah....gitu aja pake
malau-malu..san...besok kenalin ke mbak yo”ucap mbak tantri sekaligus sebagai
supervisor di tempatku.Akupun tidak menghiraukan perkataan mereka dan langsung
menuju ruang ganti karyawan.Saat di ruang ganti aku masih tetap saja memikirkan
adit si pengamen kece itu.ya dipikir-pikir sadis juga ya aku selama ini padahal
niatnya dia Cuma temenan sama aku.Tapi,dia itu kan pengamen.apa kata temen2
kalau tau dia pengamen.alah cuekin aja lah..teman kan nggak memandang
status.Dan ternyata2 adit baik juga ya mau antar jemput aku.Akupun senyum2
sendiri mengingat kejadian tadi pagi.tiba2 handphoneq berbunyi.
Unknow number:
Selamat bekerja ya santi,aku tidak sabar
ketemu kamu lagi.adit
“adit...???”.Dia tahu
nomerku darimana ya??”tanyaku dalam hati.Pasti lily gila nih.Dasar lily...awas
kamu ya.Akupun mulai keruang depan untuk menanti customer datang.
Adit masih saja di
kamarnya menanti balasan dari santi.
1 menit,
5 menit,
15 menit,
30 menit,
2 jam,
“pasti dia tidak mau balas...dasar
santi.”cibir adit.adit pun mondar-mandir sambil nunggu balasan dari
santi.sampai akhirnya dia caek sekali karena menunggu balasan sms dari
santi.adit jadi ingat saat itu Dia sedang minggu pagi di kawasan UGM,maklum
Sunday morning disitu memang terkenal banget.Dari yang masih imut-imut sampai
yang amit2 disitu ada.Kebetulan saat itu adit juga pengen refreshing,habis
ujian semesteran.Dan saat itu dia bersama si poltak temannya asli tapanuli.Dan
ketika mereka lagi duduk meregangkan otot habis lari2 mereka melihat santi dan
lily sedang lari2 pagi.Sejak melihat pertama adit langsung terpana,santi yang
sedang lari2 pagi dengan penuh gelak tawa bersama lily.Dan saat mereka berdua
sarapan bubur ayam,adit dan poltak menguntit mereka.Dan adit memutuskan untuk
mengikuti mereka pulang,secara diam-diam tentunya.Ya semoga aja perjuangan adit
buat pedekate sama santi berhasil.Udah di bela2 in ngamen lagi.Hihihihi...kriing
suara Hp adit
Santi:
Kampungan,norak!!!!!!
“akhirnya dia balas
juga...”ucap adit kemudian buru2 membalas.
To:santi
Biar kampungan,kamu juga mau
Santi:
Dasar gila....
To:santi
Kamu tahu....aku tergila2 sama kamu...kamu buat aku gila.dan karena kamu aku
bisa melakukan hal gila...
Setelah membaca sms
terakhir dari adit aku langsung menelponenya.tengsin juga sih,tapi aku
penasaran.dan tentu saja adit sangat riang menerima telp dariku.
“hai santi....kangen
ya”ucap adit pede banget.
“siapa juga yang kangen
sama orang norak kayak kamu.maksud kamu apa sih bilang kalau bisa melakukan hal
gila???”tanyaku gusar.
“ooh...itu rahasia
dong....”ucapnya membuatku kesal dan aku langsung mematikan telpnya.iih...kok
ada ya makhluk nyebelin kayak dia.Akupun langsung kembali bekerja.Tapi
sepertinya adit malah gantian telp buktinya hpku getar2 mulu ni.
Aku jagi geer gitu sih
dengan kata2 adit.aku mereject setiap panggilan adit.habis baru kerja di telp.
“hayo ngelamun
aja...awas ada setan lewat.”ucap mbak tantri mengagetkanku.
“aah...mbak
tantri...siapa yang ngalamun”sanggahku.
“itu tadi...nungguin
sms masmu yo...?”tanyanya.
“siapa yang nungguin
sih mbak...”ucapku.
“sana kamu layani
permintaan tamu...”suruh mbak tantri.aku mengangguk,kemudian melaksanakan
tugasku.Jam 4 sore aku pun mulai bergegas untuk pulang.Baru di tepi jalan adit
sudah menghampiriku,dia mempersilahkan aku untuk naik.Agak bete juga sih,tapi
terbesit kerinduan jika aku tidak melihatnya.Penampilannya agak beda.Dia
menggunakan kemeja hitam dengan jeans biru.
“mau kemana
sekarang???”tanyanya.
“ya pulanglah....mang
mau kemana lagi muter2 jogja gitu”jawabku jutek.
“kalau kamu mau aku
nggak papa nganterin.aku tahu selama disini kamu belum pernah kemana2 kecuali
ke malioboro doang kan”tanyanya.
“iih...sok tau kamu...”ucapku
menahan malu.
“lily yang cerita
kok..”jawabnya.
“emang lily siapa kamu
sih..”tanyaku curiga.
“jangan cemburu
dong...aku mengorek2 keterangan kamu dari dia.”
“cih...dasar anak
itu..”
“awas2 ada polisi
tidur!!!”ucapnya.Akupun melingkarkan tanganku di pinggangnya takut
jauh.aduh..lega banget tapi pantatku agak sakit juga sih.akupun ingin
melepaskan tanganku.tapi adit tetap menahan nya.aku berusaha supaya tanganku
bisa lepas dari pinggangnya tapi sia2 pertahanan tangan adit kuat juga.
“lepasin..!!!!”teriakku.
“nggak!salah sendiri
kamu pegangan.”ucapnya santai.
“iiih...nyebelin
banget sih kamu tu...”ucapku agak sebal,kemudian mencubitnya.
“aaw...aaw...”teriaknya
akhirnya tanganku lepas.sedikit jahat juga sih.
“sukurin...”umpatku.
“jahat aah...kalau kita
jatuh gimana??besok2 nggak boleh gitu.aku nggak mau lihat orang yang aku sukai
sakit”ucap adit blak2an.
“eh aku timpuk pake
sepatu lo...”ancamku.
“maaf deh...”ucapnya.Aku
hanya tersenyum kecut,tapi sedikit berbunga-bunga juga karena ada orang yang
menyukaiku sampai seperti ini.
“oya...kalau ada
tempat yang ingin kamu kunjungi.kamu pengennya kemana???”tanya adit kepadaku.
“ngapain nanya2...mau
tahu aja..”jawabku.
“ayolah......”ucapnya
memohon.
“baik...aku pengen
kepantai...”jawabku ngawur.
“hm....pantai...siap2
ya...aku pengen bawa kamu ke pantai paling indah di jogja.”kata adit.
“eh...tunggu2...”
Tapi adit cuek dan
motornya mulai melaju cepat.Menyusuri jalanan kota2 jogja.kemudian kita
melewati kampus ISI.saat lewat dia berkata
”ini kampus aku...”ujarnya.
“hah...kamu
kuliah????nggak salah nih...pengamen kayak kamu????”tanyaku kaget.
“ceritanya
panjang...”jawabnya singkat.Kemudian kjita melanjutkan perjalanan,menyusuri
jalanan pedesaan yang di kiri kanannya Cuma terdapat sawah dan pepohonan di
sepanjangnya.
“aku baru pertama kali
lewat daerah ini...aku kira jogja nggak ada tempat seperti ini.”ucapku dengan
penuh kekaguman.
“masa sih...wah aku
beruntung banget.karena aku orang pertama yang ngajak kamu...”ucap adit
kemudian tertawa.
“ciih...kampungan
deh...”ucapku sebal.
“kamu jangan gampang
marah dong...nanti cepat tua....”ucapnya pelan.Lama2 aku simpatik juga
dengannya,entah kenapa aku mulai nyaman.Setiap bicaranya membuatku
terkesan.kenapa aku jadi termakan omongan sendiri sih.Nggak!kamu nggak boleh
suka sama orang ini.Mana kamu tahu dia baik.Kamu bilang hati kamu hanya untuk
mas doni?tapi sampai kapan sih seperti ni.apa kamu nunggu mas doni hidup
lagi.Hal yang paling tidak realistis.sudahlah..jalanmu masih panjang.Hadapi
ajaa semua yang ada di depanmu.Jangan tengok masa lalu lagi.Sungguh
menyakitkan.jerit suara hatiku.
“kenapa sih kamu baik
sama kau...kenapa juga kamu perhatian sama aku”tanyaku dengan sedikit penasaran
dengan jawabannya.
“gimana ya....masak
aku ngomongnya dijalan sih.”
“ya udah deh...lupain
aja!”ucapku sewot.
“iya2...kalau aku
jawab apa kamu nggak marah??”tanyanya.
“tergantung...jawabnya
enak apa nggak...”
“mana ada jawaban
enak..nyenengin ada itu..”ucapnya sambil bercanda.
“kamu suka bercanda
ya....aku serius nih..”ucapku nggak sabaran.Tapi adit tetap diam,sampai
akhirnya kita berhenti di pinggir jalan.Ya,adit langsung menawarkan makanan
pecel pincuk padaku.Sebetulnya aku nggak suka tapi karena aku lapar banget
akhirnya aku terima.Menikmati pecel di pinggir jalan dan duduk dibawah pohon
asem yang rindang.
“pelan-pelan
aja...”ucapnya menasihatiku.
“iya...nggak usah sok
menasihatiku.”ucapku tegas.Dia hanya tersenyum.
“mbah kulo pesen dawet
patine 2 nggih”ucap adit.Simbah penjual hanya mengangguk.
“kamu ngomong apa
sih??”tanyaku.
“oh..aku pesen es
dawet .”ucap adit menerjemahkan.
“enggak maksudnya apa
itu kulo-kulo...”tanyaku penasaran sambil menikmati suapan terakhir pecel.
“aku ngomong basa jawa
krama...artinya bahasa jawa yang sopan sama orang yang dihormati atau lebih
tua.”ucap adit.
“oh gitu...”.tiba-tiba
adit membersihkan bumbu kacang yang sedikit tersisa di bawah mulutku.Saat
tangannya memegang aku sedit malu karena
hatiku berdebar-debar dan aku langsung memalingkan muka.Setahnya aku menghabis
es dawet dan ku memberikan uang 20ribu tapi adit menahannya.
“biar aku saja...”
“enak aja...aku nggak
mau gratisan...”
“ya nggak gitu yang
cowok wajib bayarin ceweknya makan dong...udah prinsip bagi cowok tau...”
“emang aku cewek
kamu???
“ehm...kamu mau nggak jadi cewek
aku???”tanyanya sedikit malu2.aku sedikit malu2 juga dengan pernyataan langsung
adit.Tapi kita kan baru kenal 2 hari ini aja.berani-beraninya dia nembak aku.
“udah ah...aku nggak
suka bercanda sama kamu”ucapku gusar.Adit sedikit kecewa terlihat dari guratan
wajahnya.Dan kita melanjutkan perjalanan di tengah perjalanan aku hanya diam
dengan penuturan adit.
“maafin aku ya
san....tapi aku benar2 suka sama kamu..”ucap adit pelan.Aku tidak menjawab
perkataan adit.Tak terasa aku sudah mencium bau laut.Akhirnya aku ke pantai
juga.Jadi ingat waktu mas doni ingin menyatakan cintanya dia mengajakku ke
pantai anyer.Dan dengan gembiranya aku menjawab iya.
“kamu ingat mantan
kamu ya san...”ucapnya kepadaku,aku kaget juga apa dia punya kemampuan membaca
pikiran orang.
“maksud
kamu....”tanyaku penasaran.
“iya...kamu jadi inget
dengan mantan kamu kan.”ucap adit.Kita sudah memasuki pintu masuk pantai
parangtritis.Pantai yang tersohor di parangtritis.adit membayar tiket masuk.
“jangan sok tau
kamu.kamu punya indra keenam???”tanyaku takut.
“ha ha ha ha....jangan
khawatir aku Cuma asal tebak aja.’ucap adit berseloroh.
‘uuh!!nggak lucu
tau...”ujarku marah.Tak lama kemudian kita memarkirkam motor dan berlarian
menuju pantai.
“wah...bagus ya...kalau
sore rame begini???”tanyaku.Adit mengangguk.Kemudian aku melepas sepatuku dan
menaikkan celanaku.aku mendekat kearah air.
“AAAAAARRGGHHH........!!!!!!!”teriakku.ku
bentangkan tanganku menikmati keindahannya.andai saja mas doni ada di
sampingku.
Tanpa ku sadari adit mengambil gambarku dengan kamera
handphonenya.Saking riangnya hatiku karena yeah selama 2 tahun di jogja aku
belum pernah kemana-mana kecuali ke malioboro.dan akhirnya aku sampai juga
disini.bermain dengan ombak.di sebelah timur terdapat anak2 yang memainkan
layang2 disana.suasana sore hari.senja yang indah di parangtritis.Adit ternyata
juga memvideo aku.tampak ulasan senyum bahagia darinya melihatku tertawa.Bahkan
tanpa sungkan2 aku mengajaknya bermain.Dan tentu saja adit senang hati menerimanya.
1 jam kemudian setelah
puas bermain-main aku memutuskan untuk istirahat sejenak.duduk di tepi
pantai.Tampak pedagang asongan menawarkan dagangannya.Ada kacamata,cindera
mata,tapi aku lebih tertarik dengan seorang kakek yang menjual minuman seperti
limun,kata adit itu adalah legen.
“san...kamu mau nggak
jadi pacar aku...”ucap adit memecah kebisuan diantara kami,karena aku menikmati
suara deru ombak.
“hah...pacar...???”tanyaku
kaget.adit mengangguk.
“ya ampun adit,aku
baru kenal kamu 2 hari ini...mana mungkin secepat itu jadi pacar...jadi temen
aja aku belum tentu terima...”ucapku cuek.
“loh ini kan udah
temen....”ucap adit bingung.
“Bukan kamu sekarang
sebagai pemandu wisata...”
“oh...Cuma pemandu
wisata...”adit sedikit kecewa.
“iya...”.
“enggak...enggak....kita
temenan dulu ya....”ucapku meralat perkataan,aku takut membuatnya kecewa.senyum
manis tersungging di sudut bibirnya,aih...aih...manis nian adit.
“beneran
nih...”tanyanya mencoba meyakinkah,aku mengangguk.Kemudian dia memberikan jari
kelingkingnya,aku menyambutnya.
Akupun mulai ngobrol
lebih banyak dengan adit,tapi semuanya terganggu saat seseorang datang kepada
adit.
“adit....ya ampun
adit!!!!”ucap cewek itu histeris,aku jadi penasaran siapa cewek itu.
“loh amel....ngapain
kamu disini...”tanya adit tak kalah hebohnya,kemudian mereka saling salaman dan
saling cipika cipiki.Iiih...dasar pengamen sok kegantengan.agak bete juga aku
ngeliatnya.Ya ampun santi ngapain kamu cemburu?tanya suara hati kecilku.
“oh ya...kenalin
santi...ini amel temenku...”ucapnya kepadaku,
“ehem...lebih tepatnya
mantan orang yang pernah nolak adit...hihihi...”ucap cewek yang bernama amel.
“santi....’jawabku
singkat.
“amel...lebih tepatnya
amanda amelia.”ucap amel dengan agk centil.
“oh ya dit...sekarang
aku mengelola bisnis rumah makan milik ibu aku...mampir yuk...”ajak amel.
“ehhm....”
“o ya dit...sekarang
udah jam 6 nih,pulang yuk aku capek banget nih..’’ucapku memotong pembicaraan
adit dan amel.
‘ya sayang banget ya
aku ketemu kamu lagi sebentar...padahal aku mau ajak kalian menikmati menu2 di
tempatku loh...”ucap amel dengan semburat kecewa di wajahnya.adit sepertinya
tahu kondisiku yang agak capek,padahl aku sengaja memasang tampang memelas
karena aku bete aja liat kecentilan amel.
“ehm...iya ya...kapan2
aja deh mel...lagian kan sering kita ketemu di kampus...”ucap adit.
Akupun
kemudian berjalan perlahan meninggalkan mereka.Tau gini aku nggak mau diajak
keseni,bikin keki aja
.Kalau kata lily temenku “marai emosi”.dan
astaga....mereka malah ngobrol asyik banget dikit2 amel cubit adit,aku semakin
mempercepat langkahku.meninggalkan mereka,dasar rese...mana aku nggak tahu
daerah sini lagi.mereka malah ketawa cekikikan lagi.Udah ketemu di kampus tiap
hari masih aja kurang.
“SANTI!!!!!!”.aku
mendengar adit berteriak,tapi aku nggak peduli.
“kejar sono
dit...cemburu tuh...”ucap amel,adit mengangguk.
“bye amel...”ucap adit
melambaikan tangan dan berlari mengejarku.
“bye adit...”jawab
amel.
Aku sudah berada dekat
para tukang ojek.
“ojek pak...gejayan
berapa???”tanyaku.
“waduh mbak...gejayan
daerah mana???”tanyanya.
“itu dekat kampus
UNY...daerah kota sana”ucapku menjelaskan menunjuk kearah utara.
“kejauhan
mbak,jaraknya 25 kilo lebih itu.....”ucap bpk ojek,aku berjalan meninggalkan
mereka dengan kesal.adit tiba-tiba sudah disampingku dengan motornya.
“kamu kok main pergi
sih...”tanya adit.aku tetap saja melengos tak menjawab.
“san...kamu
marah???”tanya adit.
“ngapain juga marah
sama pengamen norak kayak kamu...”ucapku judes banget.
“atau kamu cemburu
ya...sama aku...”tanyanya dengan cengar cengir.
“eh...jangan asal
nyablak deh...ngapain juga cemburu nggak jelas banget ‘jawabku sewot.
“aduh...kamu kalau
marah2 gitu tambah manis deh san....’ucap adit mencoba menggodaku,tak urung aku
senyum juga kemudian aku naik ke boncengan.
“aku khawatir banget
deh sama kamu.jangan ngambek gitu san,aku tadi ngobrol2 sama amel.”ucap adit
mencoba menjelaskan.
“mantan kamu itu...aku
nggak peduli....”ujarku cuek.
“oke...oke...sekarang
aku antar kamu pulang..”ucap adit.
Kita kembali
pulang,tapi sialnya saat di perjalanan motor yang kami tumpangi bocor
bannya,terpaksa aku jadi jalan kaki sejauh 2 kilo.padahal hari mulai gelap,mana
malah turun hujan lagi.
aduh....udah jalan kaki masih kehujanan pula.aku basah
kuyup dan tubuhku mulai menggigil kedinginan.Adit melihatku dengan penuh rasa
kasian.dia membuka tasnya dan mengeluarkan jaketnya yang tersimpan dalam
tas.Menutupi tubuhku.tak lama kemudian kita menemukan sebuah toko yang menjual
jas hujan.
adit membelinya untukku.Aku jadi simpatik dengan semuanya.20 meter
dari toko aku melihat sebuah bengkel tambal ban.dengan hati riang aku berjalan
bersama adit.Setelah sampai kami pun menunggu motor untuk diperbaiki.disamping
bengkel ada sebuah gubuk.danaku memutuskan melepas lelah.
“maafin aku ya
san...gara-gara aku kamu basah kuyup begini.’ucap adit dengan menyesal.aku
mengangguk.
“gak papa dit...mau di
kata apa ini kan sebuah kecelakaan kecil...”kataku mencoba menenangkan.
Jam 8 malam aku tiba
di kost2an.grace dan sasha menyambutku.Merka khawatir denganku yang basah kuyub
dan tubuhku demam tinggi,tak lupa aku juga mengalami flu berat.sepertinya
mereka marah dengan adit.Tapi aku mencoba menjelaskan.Bahwa adit mengajakku ke
pantai dan aku menerimanya.Tapi mereka tetap marah dengan adit.
“maafin aku ya
teman2...aku udah jadian sama adit dan untuk merayakannya aku pergi ke pantai
parangtritis.”ucapku mencoba membela adit.
“tapi san...”ucap
adit.karena kepalaku udah pusing tiba-tiba aku langsung saja mencium pipi
adit.semuanya syok melihat tingkahku,padahal mereka tahu kalau aku benci dengan
adit.lily pun sampai melongo.
‘ya udah pulang sana
dit,aku istirahat dulu...”ucapku kemudian kepalaku berkunang2 dan tubuhku
ambruk seketika.semua penghuni kost panik,begitu juga dengan adit panik
setengah mati.Adit langsung membawa tubuhku ke kamar,aku masih bisa
merasakannya.tapi setelah itu aku terlelap.
Hamparan padang rumput
yang luas...disekitarnya terdapat bunga2 yang paling aku sukai.aku mencoba
memetik bunga,lihat disana ada danau.aku menjinjing rokku...dan bayangan mas
doni yang sedang berada di tepi danau melambaikan tangannya dengan membawa
balon warna putih.aku menghampirinya.aku memeluknya...dan dia membelai
rambutku.tak terasa air mataku menetes.begitu rindunya aku dengan mas doni.Tapi
dia hanya diam....aku merindukannya.aku tak kuasa menghapus mas doni dari
hidupku.dan sosok adit datang balik pohon mas doni kemudian menjauh...semakin
menjauh,sekuat tenaga aku memegang erat tangannya...tapi aku tak kuasa.
Aku
hanya bisa menjerit...aku hanya bisa menangis...dan mas doni pun menghilang..dan
dia mengulurkan tangannya kepadaku.Aku masih terisak...aku masih menjerit
galau.dan dia menenangkanku.Aku menyambutnya,aku tahu berat sekali
melepaskannya.Tapi orang ini tiba-tiba datang di hadapanku.Dan kenapa aku
menerimanya.kemana diriku yang dulu.Aku menggenggam erat tangannya.Aku tidak
ingin kehilangan dia lagi.Aku akan selalu di sampingnya.
Samar-samar aku
melihat wajah-wajah mereka.senyum tersungging di bibir
mereka.Memey,sasha,lily,grace.Ya aku ingat,mereka teman satu kost ku.Mereka
saling memeluk begitu aku membuka mata.
“mbak santi...ini aku
lily...”
“santi...”ucap
grace.mereka berempat memelukku.tak terasa air mataku menetes,yah mereka
keluargaku satu-satunya disini.dan begitu terharunya aku.
“syukurlah kamu baik2
saja....aku kawatir sama kamu...2 hari kamu tidur dan badanmu demam tinggi.kami
khawatir sekali san...kami sempat melabrak adit.tapi untungnya dia menjelaskan
semuanya.dan akhirnya kami semua paham”ucap memey.lily mengangguk.
“tapi dia tanggung
jawab kok san...dia menggendong kamu sampai kamar,dia juga yang memanggil
dokter.Padahl waktu itu hujan sangat deras sekali.”ucap sasha.
“adit juga yang
nemenin kamu waktu sakit...”ucap grace.
“iya...bahkan dia
tidak tidur selama kamu sakit.beberapa menit yang lalu kami menyuruhnya
pulang.dia terlihat kecapekan.”ucap lily.adit,maafin aku sudah ngerepotin kamu.
“ngomong2 sejak kapan
kamu jadian...pake cium pipi lagi”ujar grace kepadaku.mereka semua meledekku.
“emang gitu...aku cium
dia????buah...ebuah....”sambil mengelap bibirku.
“pura-pura nggak inget
nih...aku juga tahu kalau kalian sebenarnya nggak pacaran ,tapi kamu berusaha
melindungi dia kan”sidik memey.
“kok kalian
tau...”ucapku malu.
“adit cerita
sendiri.Ternyata adit anak ISI ya?dia cerita, buat narik perhatian kamu dia
sampai rela jadi pengamen.Uh...romantisnya”ucap sasha dengan berandai-andai
penuh khayalan.
“adit itu ganteng juga
ya....”goda memey,lily menyenggol memey.
“ngawur kamu...awas
nanti kalau mbak santi marah.”ucap lily.aku hanya tersenyum dengan tingkah laku
mereka.Adit...jadi selama ini dia juga anak kampus.Selama ini aku sudah begitu
tega dengannya.OMG kenapa aku menyia-nyiakannya.Dia hanya ingin menjadi
temanku,tapi aku terlalu naif padanya.Maafkan aku dit...dengan semua
kesombonganku.
Akhirnya teman-teman
membiarkanku istirahat sendirian.aku meraih foto mas doni di sampingku,dan ada
selelbar kertas yang terjatuh.Tubuhku terlalu lemah untuk memungutnya,Perlahan
aku meraihnya dengan tanganku.
Untuk
santi :
Semoga
kamu cepat sembuh ya santi...maaf kalau saat kamu sudah sadar aku nggak ada di
samping kamu.Mungkin aku baru menyesal hari ini.Aku menyesal karena aku sudah
buat kamu menderita dengan semua ke egoisanku.Ku memang nggak tahu diri,mati2an
kamu menolak aku.Tapi aku tetap saja bertahan.
Betapa
perihnya hati aku saat kamu masih terbaring lemah.Aku begitu menyesal aku telah
membuang semua senyumu.senyum yang pasti indah bila kamu tidak sakit.Saat aku
menjagamu tak sengaja aku melihat foto antara kamu dan mantan pacar kamu yang
waktu aku tanya lily namanya mas doni.Kamu juga sempat memanggil2 nama mas
doni.Sebenarnya aku kesal juga,aku cemburu banget rasanya.Kenapa bukan aku saja
yang kamu sebut.Tapi untunglah saat aku mau keluar kamar.Kamu memanggil
namaku.Tuhan memihakku.Tapi aku tahu aku hanya jadi pengganggu diantara keheninganmu.Kamu
masih mencintai dia kan??andai saja aku bisa membuat kamu mencintaiku.Sejuta
kata ingin aku ucapkan padamu,tapi berhubung kertasnya kurang aku tulis 9 kata
aja ya.Kenapa aku bisa suka sama kamu...
Santi
yang manis,
Santi
yang cantik,
Santi
yang jutek,
Santi
yang suka marah2,
Santi
yang cemburuan(waktu aku sama amel,hehehehe....peace),
Santi
yang cuek,
Santi
yang cium pipi ku,
Santi
yang ngaku kalau aku pacarnya(walupun aku tahu km dlm keadaan nggak sadar),
Santi
yang sabar,
Hah...apa
lagi ya...kalau kamu jadi pacaku sejuta kata ini akan selalu kamu
dengar.Bercanda....jangan manyun gitu ya.Maaf ya...aku bohong soal kalau aku
pengamen.Aku mahasiswa ISI,aku begitu menyukaimu waktu kamu lagi Sunday morning
di UGM bareng lily.Apa kamu percaya love at the first sight???kalau aku
percaya.Karena kamu buat aku gila.Kamu buat aku jadi pengamen hanya untuk liat
wajah kamu setiap hari.Cinta itu memang tanpa permisi ya...muncul tiba2.Dan aku
selalu berharap bahwa suatu saat nanti aku bisa memilikimu,dan kau bisa
mencintaiku untuk selamanya....
Yang
mencintaimu
Adit
“adit....maafkan
aku...”ucapku terisak.aku mengenggam erat surat itu yang sudah basah oleh air
mataku.
Kenapa aku harus
menyia2kan orang yang mencintaiku.Dasar kamu bodoh santi.Bodoh!!!!!!aku memukul
kepalaku.Dan aku melihat boneka panda yang dibungkus rapi sekali.
“ini kan boneka yang
aku pengen waktu jalan ke mall.Siapa yang beliin ya????”tanyaku bingung.
“nggak mungkin deh
kalau lily.Mana mau dia beli barang yang nggak berguna buat dia.Apalagi
dikasihkan ke aku.”ujarku sambil menerka-nerka.
“dia yang bawain buat
kamu....”ucap grace dengan tiba-tiba sambil membawa bubur kacang hijau
kesukaanku.
“dia?????maksud kamu
adit????anyaku dengan tidak mengerti,grace hanya mengangguk.Akupun kembali
meneteskan air mata,dan grace memelukku.
“grace...dia sangat
perhatian denganku.Tapi,aku selalu memarah2inya....”ucapku dengan terisak
mengingat adit.
“sudah san...jangan
bersedih...”ucap grace.
“aku memang
egois...aku memang munafik...dasar bodoh!!!!”teriakku sambil memukul2 kepalaku.
“aku butuh orang
seperti dia grace...”ucapku dengan menyesal.grace hanya mengangguk.kemudian dia
membaca surat adit.
“sabar ya
san.....’ucap grace kembali menenangkan.aku hanya mengangguk.
“ya sudah buburnya
dimakan dulu,maaf ya aku nggak bisa nemenin kamu lama-lama.Aku ada kuliah 1 jam
lagi.”kata grace.
“iya...makasih
grace..”ucapku dengan sesenggukan.
Setelah itu adit sudah
jarang lagi nampak.Bahkan sepertinya dia sudah menghilang dari
kehidupanku.
Walaupun sebenarnya aku selalu menengok Hpku.Bahkan aku selalu
menengoknya dari jendela.Seminggu ini rasanya ada yang hilang dari
hari2ku.entah kenapa aku jadi merindukannya.
Dan aku terlalu naif untuk
mengakuinya.Aku mencoba untuk menelphonenya.Tapi selalu gagal,bukan karena tidak
ada pulsa atau tidak nyambung.Tapi karena aku kembali mengurungkan niatku untuk
menghubunginya.Aku malu dengan semua kata2ku
.Mana mungkin aku menjilat ludahku
sendiri.Aku merasa kehilangannya,dan aku baru merasa ini adalah perasaanku
terhadapnya.Aku menyukainya.Di setiap waktuku aku memikirkannya.Nafsu makanku
menurun,karena aku merindukannya.Bahkan tidurku pun kurang karena aku selalu
menggoreskan perasaanku ke buku diary sampai larut.Semuanya begitu menguras
energi.Aku menyukainnya,tapi aku malu mengungkapkannya.
ADIT,ADIT,ADIT....hanya
nama itu yang sekarang ada di benakku.
Tuhan...berikanlah aku
kesempatan jika dia benar-benar untukku.
Ijinkanlah aku untuk
bersamanya,melewati hari2ku bersamanya.
Aku benar2
mencintainya,aku benar2 menyayanginya.
Jika engkau
berkenan...pertemukan aku dengannya.
Aku menutup
diaryku,aku mendekapnya.Adit...kamu tega sekali.Kemarin,kamu tiba2 datang dan
bilang kalau kau mencintaiku.
Dan sekarang tiba-tiba
kamu pergi tanpa tahu perasaanku.
Apa yang
harus aku lakukan untuk membuat kau mencintaiku
Segala
upaya tlah aku lakukan untukmu
Apa yang
harus aku tunjukkan
Untuk
membuat kau menyayangiku
Inilah
aku yang memilih kau untukku.
Karena
aku mencintaimu
Dan
hatiku hanya untukmu
Takkan
menyerah dan takkan berhenti mencintaimu
Ku
berjuang dalam hidupku untuk selalu memilikimu seumur hidupku setulus hatiku
hanya untukmu
Aku mendengar
seseorang menyanyikan lagunya seventeen yang judulnya “untuk mencintaimu”.
“adit....iya dia pasti
adit...”ucapku dengan girang,saat aku lagi asyiknya dikamar.akupun berlari
menuju depan untuk menyambut adit.
“adit!!!!!”teriakku.Loh,saat
aku membuka pintu.Ini bukan adit inikan ifan seventeen sama kawan2nya.aku
menengok kekanan dan kiri siapa tahu adit sembunyi.ternyata bukan aku sedikit
kecewa.
“seventeen kok bisa
sampai sini sih...masak seventeen ngamen????”tanyaku agak bingung.
“iya...kami dipesan
khusus sama sesorang....kamu yang bernama santi??katanya temen kamu,kamu
ngefans sama seventeen.”ucap ifan.Aku mengiyakan mereka.
“trus...siapa yang
memesan kalian???”tanyaku.
“aku...”ucap adit yang
langsung berada di belakangku.Dia muncul dari balik pohon persis seperti
mimpiku.
“a...a..dit.Kamu
adit???”tanyaku dengan penuh keraguan.adit mengangguk.Aku langsung memeluk
adit.Dia bingung denganku tapi setelah itu diapun memelukku erat.
“selamat ulangtahun ya
santi...”ucap adit sambil membelai rambutku.
“hah...ultah???ya
ampun...aku sendiri sampai lupa kalau sekarang aku ultah...”kemudian melepaskan
adit.
“happy bithdays to
you.....”ucap ivan sambil mengeluarkan kue tart coklat dan teman2 kostku pun
langsung datang dan memeriahkannya.aku meniup lilinnya dan aku memberikan kue
pertama buat adit.
“tunggu....kamu
keterlaluan deh...kamu kemana selama ini.udah nggak ada kabar tau2 udah kesini
bareng seventeen.”tanyaku dengan agak kesal.
“aku menunggu waktu
yang tepat.dan kata lily selama aku nggak ada,kamu sedih bahkan liat tubuh kamu
agak kurusan....aku bingung harus bagaimana lagi.
Tapi lily bilang kalau nggak
lama lagi kamu ultah dan katanya kamu ngefans banget sama seventeen.dan
kebetulannya lagi ivan itu temen smp aku dulu.Ya jadi beginilah...dan lagu
untuk mencintaimu itu adalah kenyataan persaanku..apa kamu mau
menerimaku”tembak adit kepadaku sambil mengeluarkan boneka panda di balik
tangannya.Aku agaksedikit malu.
“trima...trima....trima...”teriak
mereka.Tuhan kau sudah membuktikannya.aku tidak akan pernah membuang kesempatan
ini lagi.Aku menerima boneka pandanya dan memeluknya.Aku bahagia
sekali,sampai2air mataku terjatuh.Semuanya bersorak gembira.Begitu juga adit.
Akhirnya kami
pacaran,dan aku tahu cintanya begitu indah.Cintanya menggetarkan hatiku.Dia
begitu romantis, membuat semua orang iri padaku.Cinta kami sederhana tapi
begitu indah....aku selalu menagih 1 juta kata saat kami berduaan.
“mana katanya 1 juta
kata...”pintaku saat kami sedang menikmati malam hari di atas gedung.
“ya aku nggak bisa
ngomong sebanyak itu...seminggu aja nggak cukup”katanya hiperbola.
“tuh kan
bohong...”ucapku merajuk.kemudian adit membisikkan kata kepadaku.
“aku mencintaimu
santi.....aku mencintaimu santi.....aku mencintaimu santi.......”ucapnya.Lalu
akupun tersenyum dan berbalik memandangnya.Aku mulai paham dengan 1 juta kata
itu.dan aku selalu mendengarnya.
“aku juga mencintaimu
adit.....”balasku.
by:idaboice
hi hi hi...coba2 bikin cerpen...ada yang baca syukur ada yang like sama comment juga alhamdulillah..
kekeke...ogut suka nih sama cerpen ogut yang udah lama bgt nih.masih kesimpen aja di folder.jadi ogut share ke teman2.
BalasHapus