Meski semula tidak acuh, Seo-jun mulai tertarik dengan hasil jepretan Jae-min dan memberitahu Min-soo supaya pemuda itu mulai dipekerjakan. Begitu mendengar berita itu, sudah tentu Jae-min senang bukan main, apalagi ia mendapat tempat tinggal baru.
Namun ketika ditanya soal hubungannya dengan Geun-young oleh Seo-jun, Jae-min gelagapan dan bersikeras menyebut gadis itu sebagai temannya. Tidak ingin usahanya mendekati Hee-won sia-sia, pemuda itu mulai memikirkan strategi supaya bisa memutuskan hubungan dengan Geun-young. Secara drastis, ia langsung berubah sikap menjadi sangat acuh.
Keruan saja Geun-young keheranan menyaksikan semua itu, apalagi saat malamnya Jae-min mengajak bertemu dan dengan dingin menyatakan ingin mengakhiri hubungan mereka. Namun Geun-young memang luar biasa, cintanya pada Jae-min begitu besar. Ketika pemuda itu kehujanan, dengan cepat ia mengeluarkan payungnya. Namun reaksi pemuda itu malah sebaliknya, ia menginjak-injak payung itu.
Saat berjalan pulang, Jae-min mendadak merasa bersalah dan kembali ke tempat semula tapi terlambat, Geun-young sudah tidak ada disana. Pulang dengan perasaan hancur (ditambah tubuh yang basah-kuyup), keesokan harinya gadis itu jatuh sakit.
Gembira karena kehadirannya mengejutkan Hee-won, Jae-min menelepon Geun-young untuk menanyakan keadaan gadis itu dan memutuskan untuk datang menjenguk. Geun-young yang polos malah mengira ucapan Jae-min itu didasarkan atas emosi sesaat, dan pemuda yang merasa bersalah itu terbawa perasaan sehingga keduanya kembali bermesraan.
Jae-min langsung panik, apalagi disaat bersamaan orang tua dan nenek Geun-young tiba di rumah. Begitu berhasil lolos, ia langsung menelepon Geun-young dan mengajak bertemu. Namun, niatnya berubah karena saat perjalanan ia berpapasan dengan mobil Hee-won. Ia langsung memutuskan untuk menemui gadis itu, dan Geun-young yang malang terus menanti hingga hari menjelang larut.
source:1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar