Sadar suara itu berasal dari dalam gereja, Joon-young berlari kedalam
namun sesampai disana, gadis yang dicari telah pergi. Namun dasar
nasib, keduanya berpapasan saat hendak menyeberang jalan. Begitu lampu
berubah hijau, pemuda itu berlari dan langsung memeluk kekasihnya.
Karena tidak ingin berpisah lagi, Joon-young menelepon Gun-woo, yang sedang membantu kakaknya mempersiapkan pernikahan, dan meminta ijin untuk menggunakan vila pemuda itu. Menelepon sang bibi, reaksi Hae-in membuat pemuda itu curiga. Memutuskan untuk kembali menghubungi Audrey, Joon-young baru tahu kalau ternyata sang kekasih berencana berimigrasi ke Amerika.
Masalah, Audrey tidak akan pindah kalau tidak disertai keponakannya. Mendengar berita tersebut, hati Joon-young mulai bingung. Rupanya, Hae-in juga telah punya firasat akan terjadi sesuatu karena dirinya terus dihantui mimpi buruk. Sebelum berpisah, Joon-young bertekad untuk menghabiskan satu hari penuh bahagia bersama gadis itu.
Memenuhi janjinya kepada Audrey, Joon-young membawa Hae-in ke bandara. Saat tahu dimana ia berada, gadis itu mengamuk sambil meraung-raung. Memohon untuk tidak dibiarkan pergi, Joon-young menjanjikan keduanya untuk bertemu lagi.
Berusaha menegarkan hati dan bersikap seolah ia senang karena Hae-in siap memulai hidup baru penuh kebahagiaan, air mata Joon-young akhirnya turun setelah gadis itu naik ke pesawat. Didalam, Hae-in mendengarkan hadiah yang ternyata berisi rekaman suara Joon-young. Suara pemuda itu membuatnya yakin kalau cinta mereka akan bersatu kelak.
Source:www.indosiar.com
Karena tidak ingin berpisah lagi, Joon-young menelepon Gun-woo, yang sedang membantu kakaknya mempersiapkan pernikahan, dan meminta ijin untuk menggunakan vila pemuda itu. Menelepon sang bibi, reaksi Hae-in membuat pemuda itu curiga. Memutuskan untuk kembali menghubungi Audrey, Joon-young baru tahu kalau ternyata sang kekasih berencana berimigrasi ke Amerika.
Masalah, Audrey tidak akan pindah kalau tidak disertai keponakannya. Mendengar berita tersebut, hati Joon-young mulai bingung. Rupanya, Hae-in juga telah punya firasat akan terjadi sesuatu karena dirinya terus dihantui mimpi buruk. Sebelum berpisah, Joon-young bertekad untuk menghabiskan satu hari penuh bahagia bersama gadis itu.
Memenuhi janjinya kepada Audrey, Joon-young membawa Hae-in ke bandara. Saat tahu dimana ia berada, gadis itu mengamuk sambil meraung-raung. Memohon untuk tidak dibiarkan pergi, Joon-young menjanjikan keduanya untuk bertemu lagi.
Berusaha menegarkan hati dan bersikap seolah ia senang karena Hae-in siap memulai hidup baru penuh kebahagiaan, air mata Joon-young akhirnya turun setelah gadis itu naik ke pesawat. Didalam, Hae-in mendengarkan hadiah yang ternyata berisi rekaman suara Joon-young. Suara pemuda itu membuatnya yakin kalau cinta mereka akan bersatu kelak.
Source:www.indosiar.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar